Radio Rodja 756AM

News Updates :

Tanda-Tanda Lailatul Qadar

Minggu, 28 Juli 2013

وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ


1.     Di pagi harinya, matahari terbit tidak memancarkan cahaya yang menyengat, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

أَنَّهَا تَطْلُعُ يَوْمَئِذٍ لاَ شُعَاعَ لَهَا

Artinya: "Matahari terbit pada harinya tidak mempunyai sinar". Hadits riwayat Muslim (no. 1762)
Dalam Lafazh lain:

تُصْبِحُ الشَّمْسُ صَبِيحَةَ تِلْكَ اللَّيْلَةِ مِثْلَ الطَّسْتِ لَيْسَ لَهَا شُعَاعٌ حَتَّى تَرْتَفِعَ.


Artinya: "Matahari terbit pagi hari dari malam qadar seperti baskom, tidak mempunyai sinar sampai meninggi". Hadits riwayat Abu Daud (no. 1378) dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam shahih Abi Daud (1/380)

2.     Malam yang cerah, tidak panas tidak juga dingin, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

إني كنت أريت ليلة القدر ثم نسيتها و هي في العشر الأواخر من ليتلها و هي لية طلقة

 بلجة لا حارة و لا باردة كأن فيها قمرا يفضح كواكبها لا يخرج شيطانها حتى يضيء

 فجرها

Artinya: "Sesungguhnya aku diperlihatkan lalilatul Qadar kemudian dilupakan dariku dan ia ada di sepuluh terakhir (dari bulan Ramadhan) dan ia adalah malam yang baik dan cerah, tidak panas dan tidak pula dingin, seakan-akan di dalamnya ada bulan purnama yang menerangi bintang-bintang, syetan-syetan tidak keluar sampai terbit fajar". Hadits riwayat Ibnu Khuzaimah (3/330) dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam koreksian beliau akan shahih Ibnu Khuzaimah (3/330)

ليلة طلقة لا حارة و لا باردة تصبح الشمس يومها حمراء ضعيفة

Artinya: "Lailatul Qadar tidak panas tidak juga dingin matahari pagi harinya bersinar lemah kemerah-merahan". Hadits riwayat Ibnu Khuzaimah (3/332) dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam Shahihul Jami' (no. 5351)

3.     Tidak ada bintang jatuh, bulan pada malam itu seperti bulan purnama, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ أَمَارَةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ أَنَّهَا صَافِيَةٌ بَلْجَةٌ كَأَنَّ فِيهَا قَمَرًا سَاطِعًا سَاكِنَةٌ سَاجِيَةٌ لَا بَرْدَ فِيهَا وَلَا

 حَرَّ وَلَا يَحِلُّ لِكَوْكَبٍ أَنْ يُرْمَى بِهِ فِيهَا حَتَّى تُصْبِحَ وَإِنَّ أَمَارَتَهَا أَنَّ الشَّمْسَ صَبِيحَتَهَا

 تَخْرُجُ مُسْتَوِيَةً لَيْسَ لَهَا شُعَاعٌ مِثْلَ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ وَلَا يَحِلُّ لِلشَّيْطَانِ أَنْ يَخْرُجَ مَعَهَا

 يَوْمَئِذٍ

Artinya: "Sesungguhnya tanda lailatul qadar bahwasanya adalah malam yang bersih cerah, seakan-akan di dalamnya bulan terang tenang, tidak panas tidak juga dingin, dan tidak boleh bintang dijatuhkan di dalamnya sampai pagi, dan sesungguhnya tandanya adalah matahari pagi harinya terbit sejajar tidak mempunyai sinar seperti bulan pada malam purnama dan tidak halal bagi syetan untuk keluar bersamaan dengannya pada malam itu". Hadits riwayat Ahmad (no. 22765)

Diterjemahkan dari kitab Ash Shiyamu Fil Islam, karya: DR. Sa'id bin Ali bin Wahf Al Qahthani hafizhahullah (hal. 432-434)

Penerjemah: Abu Abdillah Ahmad Zain
Islamic Cultural Center (ICC) Dammam KSA
Bagian Indonesia 1430 H
 
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Blog Arulli Munadiyan 2013 | Template Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates.